Senin, 16 November 2009


Senin, 16 Nopember 2009 19:05
Datang Tanpa Koordinasi,
Menteri LH Inggris Dinilai Tidak Hargai Riau

Menteri Lingkungan Hidup Inggris datang ke Riau. Langsung ke lokasi dan melakukan pertemuan dengan LSM tanpa koordinasi dengan pemerintah setempat. Ia dinilai kurang beretika dan tak hargai Riau.

Riauterkini-PEKANBARU- Menteri Lingkungan Hidup Inggir Joan Ruddock datang ke Riau sejak kemarin, Ahad (15/11/09) petang. Hari ia melakukan sejumlah kegiatan, seperti berkunjung ke Desa Segati, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan dan petangnya melakukan pertemuan dengan sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Ia berdalih ingin mendapatkan data kongkrit mengenai kehutanan, termasuk aktifitas illegal logging di Riau. Data tersebut, akan menjadi dasar dalam memutuskan bantuan kehutanan untuk Indonesia.

Namun sayangnya, kedatangan Joan terkesan tak permisi, baik kepada Pemprov Riau maupun Pemkab Pelalawan. Pemprov Riau sekedar menerima pemberitahuan akan ada kedatangannya dari Departemen Luar Negeri pada Jumat (13/11/09) petang. Sekedar pemberitahuan, bukan permisi. Bahkan Pemkab Pelalawan sama sekali tidak tahu.

“Kami tidak tahu kalau ada menteri dari Inggris yang datang hari ini. Kami tahu malah dari rekan-rekan media,” ujar Kabag Humas Pemkab Pelalawan May Hendri saat ditanya riauterkini di Pangkalan Kerinci.

Camat Langgam Emir Effendi juga demikian. Tak tahu kawasannya dikunjungi menteri dari negeri Eropa. “Semula saya tidak tahu, tetapi kemudian tahu karena kebetulan berpapasan dengan rombongan menteri itu. Saya sempat ikut ke Desa Segati, tapi saya tidak tahu untuk apa mereka itu ke sana,” tuturnya saat dihubungi riauterkini.

Kepala Bagian Protokol Biro Umum Setdaprov Riau Timoti mengakui kalau ada surat pemberitahuan mengenai rencana kedatangan Menteri LH Inggris, tetapi lazimnya, surat tersebut harus menunggu balasan dari Pemprov Riau, baru setelah itu disepakati jadwalnya. “Masalahnya yang datang itu menteri, ada ketentuan protokol yang mengikat. Bukan sekedar masalah fasilitas, tetapi soal keamanan,” ujarnya saat ditanya riauterkini.

Karena tidak ada konfermasi sama sekali soal jadwal kedatangan, maka Bagian Protokol Pemprov Riau tidak mengirim petugas untuk mendampingi Meneg LH Inggris tersebut.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Riau Fadrizal Labai menilai menteri negeri Ratu Elizabet itu mengabaikan etika dalam mengunjungi sebuah daerah berdaulat. “Etikanya kurang. Masak masuk ke daerah orang seperti itu. Tak ada permisi. Untung saja tak dimakan harimau dia di sana,” runtuknya merasa tersinggung saat berbicang dengan riauterkini.

Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Kehutanan Riau Zulkifli Yusuf. Sebagai instansi yang membidangi kehutanan, pihaknya sama sekali tidak tahu. “Itulah masalahnya. Ada di antara kita yang bangga kalau ditemui bule, meskipun harus menjual harga diri bangsa. Mestinya ada etika yang dihormati siapa saja yang datang ke sebuah daerah,” sesalnya.

Menurut Zulkifli Yusuf, jika Menteri LH Inggris itu memerlukan data mengenai kehutanan, semestinya tidak sekedar bertemu dengan LSM, tetapi juga perlu bertanya pada isnstansi terkait. “Tapi entahlah kalau dia sudah minta data ke Departemen Kehutan. Ke pusat langsung, saya tidak tahu. Yang jelas, kepada saya, sama sekali tak ada koordinasi,” tegasnya.***(mad)